Kolase foto jalan tol di Jawa Timur: Surabaya-Porong, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan. Foto: ABDI PURMONO |
MALANG —
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono
optimistis arus mudik Lebaran tahun ini berlangsung lancar karena infrastuktur
jalan berkondisi lebih baik dari tahun 2017.
Kondisi lebih baik itu mengacu pada penambahan ruas jalan tol dan
preservasi (merawat dan membangun ulang) ruas-ruas jalan nasional sehingga para
pemudik bisa memilih jalan atau rute alternatif, bukan hanya mengandalkan jalan
tol untuk pulang ke kampung halaman.
Menteri Basoeki mengatakan, kondisi jalan di
jalur nasional Pantai
Utara Pulau alias Pantura Jawa telah memenuhi
standar kenyamanan dan keselamatan. Jalan telah diperbaiki dan dilakukan pelebaran. Saat ini Kementerian PUPR sedang giat memperbaiki Jembatan
Cincin Lama atau Jembatan Babat.
Jembatan itu berfungsi vital di jalur Pantura yang menghubungkan Kabupaten
Lamongan dan Kabupaten Tuban. Jembatan Cincin Lama ambruk pada Selasa, 17 April
2018, akibat adanya pelat penyambung badan jembatan yang putus.
“Perbaikan jembatan kami targetkan selesai pada H-10 Lebaran,” kata Basoeki
seusai memberi sambutan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur
Indonesia di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, pada hari ini,
Jumat, 1 Juni 2018.
Kolase foto jalur lintas selatan (JLS) Kabupaten Malang, Jawa Timur, 13 Desember 2013. Foto-foto: ABDI PURMONO |
Selain kondisi jalan Pantura yang makin baik, Basuki menyatakan jalur
Pantai Selatan (Pansela) Jawa juga dalam kondisi bagus dari Banten sampai
Yogyakarta. Ia telah mengecek langsung kondisi jalan dan secara umum jalur
Pansela sudah bisa dimanfaatkan para pemudik. Hanya jalan di Kebumen yang belum
dilebarkan.
Selanjutnya, kata dia, jalan
tol dari
Jakarta ke Surabaya yang sudah dioperasionalkan sepanjang
524 kilometer dan yang fungsional 234 kilometer. Jalan tol Jakarta hingga Pemalang sepanjang
324,55 kilometer sudah beroperasi, serta jalan tol Pemalang-Semarang 108,2 kilometer difungsionalkan untuk dilintasi pemudik. Di ruas tol
Pemalang-Semarang terdapat Jembatan Kalikuto yang sedang dibangun dan
ditargetkan selesai pengerjaannya pada H-7 atau H-2 Lebaran.
Selanjutnya, ruas tol Semarang-Salatiga sepanjang 40,4 kilometer berstatus sudah
operasional; Salatiga-Solo sepanjang
32,54 kilometer
berstatus fungsional; Solo-Sragen sepanjang
35,2 kilometer sudah siap diresmikan, dan ruas
Sragen-Ngawi sepanjang 55,05kilometer berstatus fungsional.
Basuki menambahkan, Jalan Tol Ngawi
Kertosono ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 47,95 kilometer sudah diresmikan pada 29 Maret 2018 oleh Presiden Joko
Widodo. Sedangkan
ruas Wilangan-Kertosono sepanjang
38,56 kilometer bisa digunakan fungsional.
Kata dia, seluruh ruas tol yang fungsional ditargetkan sudah bisa
dioperasikan pada akhir tahun ini.
Sedangkan titik kritis mudik 2018 adalah
pada lokasi pembangunan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter. Pengerjaannya masih
berlangsung sehingga belum bisa dilintasi para
pemudik. Para pemudik bisa melintas lewat jalan rigid pavement yang sedang dibangun di bawah Jembatan Kenteng.
“Insya Allah, semuanya berjalan lancar. Dari Serang di Banten ke Surabaya
bisa lewat tol semua,” ujar Basuki.
Untuk menjaga kelancaran arus mudik, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan
instansi terkait bakal menyediakan sarana kebutuhan para pemudik seperti mobil
toilet dan area peristirahatan atau rest area di jalur mudik
yang diperkirakan sangat dipadati kendaraan.
Ada penambahan rest area per 10-20 kilometer. Disediakan pula parking
bay yang operasional supaya bisa dimanfaatkan pemudik untuk
beristirahat.
Kolase foto jalur lintas selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 30 Juni 2017. Foto-foto: ABDI PURMONO |
Pemudik Disarankan Menikmati
Wisata Pansela
Dalam kesempatan yang sama
Menteri Basoeki menyarankan pemudik untuk memanfaatkan jalur Pansela sebagai
jalur alternatif supaya arus mudik dan arus balik nantinya tidak terkonsentrasi
di jalur Pantura. Pemudik yang memilih jalur Pansela disarankan untuk menyempatkan
mengunjungi destinasi wisata yang ada di sepanjang 1.405 kilometer Pansela.
Sehubungan dengan hal itu, Kementerian
PUPR terus menggenjot perbaikan jalan Pansela. Jalur Pansela jadi perhatian
serius dibenahi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional
Pantura.
Pansela menghubungkan ujung barat
dan ujung timur Pulau Jawa, yakni mulai Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten
hingga Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Jalur Pansela layak dilewati
pemudik karena kondisi jalan sudah terbangun dengan baik. Ia mencontohkan jalan
penghubung Yogyakarta-Ponorogo yang mulus dan lebar.
Namun, Basoeki mengakui belum semua
jalan bisa dilewati. Jalur Pansela memiliki lebar jalan 5-7 meter dan yang sudah terkoneksi baru dari
Banten ke Yogyakarta, yang menghubungkan empat provinsi, Banten-Jawa Barat-Jawa
Tengah-Yogyakarta.
“Kami sudah cek Pansela di rute
itu. Kondisinya sudah layak dilintasi dan di sana banyak tempat wisata yang
menarik untuk dikunjungi. Hanya ada sedikit pelebaran ruas jalan di Kebumen,”
kata Basoeki.
Kementerian PUPR terus menggenjot
pengerjaan
sebagian jalur Pansela yang belum tersambung utuh, yakni dari Trenggalek-Tulung Agung-Malang-Banyuwangi.
Jalur Pansela memang relatif lebih sepi dibanding jalur Pantura, tapi jalur
Pansela memiliki banyak objek wisata. Sedikitnya ada 36 objek wisata pantai di sepanjang jalur selatan. Sudah terkenal antara lain Pantai Congot, Pandansimo,
Parangtritis, Soge, Laguna Glagah, Kwaru, dan Bantul.
Objek-objek wisata itu masih
berdekatan dengan jalur Pansela sehingga anggap saja berwisata sebentar
sekalian beristirahat.
Selain itu sudah banyak hotel dan tempat
peristirahatan di Pansela yang harganya lebih murah dibanding
hotel maupun tempat penginapan lainnya di jalur Pantura.
ABDI PURMONO
0 Komentar