Foto: ABDI PURMONO (Sabtu, 28 Oktober 2017) |
Ah, itu
cuma teori. Ah, ungkapan itu cuma bagus jadi slogan karena faktanya banyak
orang membuang sampah sembarangan terutama pada kegiatan-kegiatan besar dan
terbuka di tempat umum seperti karnaval, bersih desa, kampanye, dan bahkan
dalam kegiatan keagamaan. Di sekitar tempat ibadah saja banyak sampah
berserakan kok.
Biasa
kan terlihat orang membuang sampah dari dalam mobil pribadi mewah? Beli mobil
mahal bisa, tapi menyediakan hanya selembar plastik
keresek saja, misalnya, kayaknya susah banget... Jadi, orang yang membuang
sampah sembarangan berarti imannya perlu dipertanyakan dong.
Tulisan
di mobil itu juga jadi otokritik bagi saya. Waktu memotretnya di Jalan Tumapel,
Kelurahan Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu,
28 Oktober 2017, saya juga merasa telak ditohok.
Eh,
supirnya sudah tua yang ditemani seorang anak muda. Mereka malah berhenti saat
hendak difoto. Dan ternyata mereka bekerja di lapak pengumpulan barang-barang
bekas. Duit dapat, mereka juga bisa dapat pahala karena mengingatkan
orang-orang untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Foto
itu pertama kali saya publikasikan di akun Instagram dan Facebook pada hari ini juga.
0 Komentar