Ambulans Wiuwiu di Brawijaya Edupark (dulu Taman Senaputra), Minggu, 26 Februari 2017. (Foto: ABDI PURMONO) |
Si ambulans diberi nama unik dan lucu: Wiuwiu. Lalu
dari mana nama Wiuwiu berasal? Akhwan Afandi alias Aphan, anggota Asli Malang
punya cerita begini.
Pada Februari 2016 seorang Aremania cilik meninggal di
Bali saat hendak menonton pertandingan tandang Arema Cronus melawan Bali
United. Jenazahnya kemudian dipulangkan ke Malang oleh Yayasan Arema Dewata.
Ambulans milik suporter Arema di Bali ini resmi digunakan sejak Maret 2014.
Hati dan pikiran Aphan tergugah. “Mosok, member Asli
Malang yang waktu itu sudah sekitar 58 ribu orang, lebih banyak dari
jumlah member Aremania Dewata, enggak iso ngadain ambulans
juga. Niat dan tujuannya sama-sama ingin membantu wong cilik,”
kata Aphan, berkisah kepada Proklamasi, Sabtu, 14 Januari 2017.
Lalu Aphan mengajak tiga rekannya berembuk dan
muncullah ide pengadaan ambulans. Mereka membahas konsep dan teknisnya. Ide ini
kemudian disodorkan ke pengurus Perkumpulan Asli Malang saat kopidarat
sambil nonton bareng pertandingan Arema.
Setelah pengurus setuju, maka dibentuklah Kelompok
Kerja (Pokja) Ambulans, dengan sekretariat di Kedai Djibriel, Jalan Melati 2,
Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Aphan dipercaya jadi
koordinator. Waktu itu ambulansnya belum bernama.
Pokja Ambulans langsung ngegas dengan
melakukan penggalangan dana. Program pengadaan ambulans juga dikampanyekan
melalui grup Facebook Asli Malang.
Pokja sempat meminta bantuan pada Menteri Sosial, tapi
ditolak. Penolakan tak membuat Pokja surut melangkah. Mereka kian bersemangat
ketika mendapati respons anggota Asli Malang yang begitu besar.
“Solidaritas anggota yang begitu kuat membuat kami
tambah bersemangat. Dari awal sampai sekarang, seluruh duit yang terkumpul
berasal dari seluruh anggota Asli Malang dan warga di luar komunitas,” ujar
Aphan.
Awalnya, donasi anggota antara Rp 10 ribu sampai Rp 20
ribu. Jumlah donasi terus bertambah sampai program donasi ditutup pada Mei 2016
dan menghasilkan ojir (duit) sekitar Rp 75 juta.
Jumlah ini dianggap kurang untuk membeli sebuah mobil.
Pokja kemudian melakukan pedekate terhadap Hari Pandiono dan
Heri Cahyono Heri, dua pentolan Aremania. Sukses. Hari Pandiono, misalnya, rela
berdonasi US$ 4.000 atau Rp 40 juta, bila kurs US$ 1 sama dengan Rp 10 ribu.
Hasilnya, jumlah donasi hampir mencapai Rp 120 juta.
Seluruh hasil penggalangan dana ditangani Tri Wahyuni Achyar alias Yoeni
Achyar, Bendahara Perkumpulan Asli Malang.
Seluruh donasi cukup untuk membeli satu unit mobil
bekas Grand Max berkondisi gres dengan nomor kendaraan
B-9011-BCP. Mobil ini diberi kelir dominan kuning dan merah layaknya warna
ambulans. Untungnya lagi, biaya pengerjaan ambulans pun bisa dihemat karena
dikerjakan di bengkel milik Heri Cahyono Heri.
Nama Wiuwiu sebenarnya hasil celetukan yang muncul
begitu saja dalam sebuah rapat Pokja. Pencetus nama Wiuwiu adalah Bambang Indra
Bastian, yang sekarang petugas hubungan masyarakat Pokja. Karena dirasa unik,
lucu, dan enak diucapkan, maka nama Wiuwiu disepakati jadi nama ambulans.
Sebenarnya ada dua misi yang diusung Pokja Ambulans.
Aphan bilang, pertama, ingin menyatukan komunitas-komunitas agar tidak
gampang gegeran dan sebaliknya rukun. Kedua, membantu rakyat
miskin yang membutuhkan pertolongan kesehatan dengan segera.
Banyak kasus ambulans tidak bisa mengakses ke
daerah-daerah terpencil di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang,
dan Kota Batu) sehingga warga yang membutuhkan tidak mendapat pelayanan
kesehatan yang memadai.
Sebagai modal untuk membiayai perawatan dan
operasionalisasi Ambulans Wiuwiu, Pokja juga membuka peluang bagi siapa pun
untuk jadi sponsor. Logo sponsor disediakan di sisi kiri, kanan, dan belakang
ambulans.
Yoeni Achyar menambahkan, secara resmi Ambulans Wiuwiu
diperkenalkan di depan Stasiun Kota Baru. Acaranya dimulai pukul 06.30 sampai
07.30 WIB. Seluruh peserta acara akan melanjutkan acara dengan berkonvoi dari
Stasiun Kota Baru hingga finis di Coban Khetak, Desa Pait, Kecamatan Kasembon,
Kabupaten Malang.
Lima klub motor, yakni Yamaha N Mex Club Indonesia
(YNCI), Yamaha Rider Federation Indonesia (YRFI), Bram Bison Rider Arek Malang,
All Varian Motor Club (AVMC), ikut berpartisipasi memeriahkan acara. Masih ada
beberapa lagi komunitas yang ingin berpartisipasi.
Mewakili seluruh pengurus Komunitas Peduli Malang,
Aphan dan Yoeni menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
anggota dan warga yang membantu kelancaran program Ambulans Wiuwiu.
“Acara peluncuran diadakan juga sebagai bentuk
pertanggungjawaban kami kepada seluruh donatur dan pihak-pihak yang telah
mendukung kami,” kata Yoeni.
Sekadar informasi tambahan, Komunitas Peduli Malang
pertama kali memperkenalkan diri melalui jejaring sosial pertemanan Facebook pada
15 Juni 2014 dan kini anggota di Facebook berjumlah
86.633 orang.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada Juni 2016, Komunitas
Peduli Malang resmi berbadan hukum sebagai perkumpulan yang disahkan oleh
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia di Jakarta.
Nah, pembaca yang budiman, mulai besok Ambulans Wiuwiu
beraksi. Pengelola Ambulans Wiuwiu bisa dihubungi melalui nomor
08115545471 dan 08156545471.
Ya, di bodi ambulans ditulis nama Wiiuwiiu dengan
empat huruf “i”, tapi esensi pelafalannya sama. Bila Anda tak percaya,
coba deh sekarang Anda bayangkan dan tirukan lengkingan
panjang suara ambulans. Wiiuuwiiuuu.... ABDI PURMONO
CONTOH baik ditunjukkan Komunitas Peduli Malang alias
Asli Malang. Minggu besok, perkumpulan warga Malang Raya ini akan meluncurkan
satu unit ambulans gratis bernama Wiuwiu.
Bendahara Perkumpulan Asli Malang Tri Wahyuni Achyar
alias Yoeni Achyar mengatakan, program ambulans gratis sudah digagas setahun
lalu. Dilatari oleh peristiwa meninggalnya seorang Aremania cilik di Bali saat
Arema Cronus melakukan lawatan ke Bali, Februari 2016. Jenazah kemudian
dipulangkan ke Malang dengan menggunakan ambulans gratis milik Aremania Dewata.
“Terus kami yang di Malang berpikir, kenapa kami tidak
punya ambulans serupa yang bisa dimanfaatkan bersama oleh suporter dan
masyarakat lainnya. Yang punya ide itu Sam Aphan dan dia yang
serahkan idenya ke pengurus,” kata Yoeni saat dihubungi Proklamasi,
Sabtu, 14 Januari 2017.
Respons anggota menggembirakan. Pengurus Asli Malang
membentuk Kelompok Kerja Ambulans yang dikoordinir Akhwan Afandi alias Aphan.
Aksi penggalangan dana digelar dengan sekretariat di Kedai Djibriel, Jalan
Melati 2, Kota Malang.
Awalnya, donasi anggota antara Rp 10 ribu sampai Rp 20
ribu. Jumlah donasi terus bertambah. Program donasi ditutup pada Mei 2016 dan
terkumpul sekitar Rp 75 juta. Jumlah ini dianggap kurang untuk membeli sebuah
mobil.
Lalu pertolongan datang dari Hari Pandiono dan Heri
Cahyono, dua pentolan Aremania. Hari Pandiono rela berdonasi US$ 4.000.
Hasilnya, jumlah donasi lebih dari Rp 100 juta. Seluruh donasi cukup untuk
membeli satu unit mobil bekas berkondisi gres berpelat nomor
B-9011-BCP. Mobil ini diberi kelir dominan kuning dan merah layaknya warna
ambulans.
Nah, secara resmi, Ambulans Wiuwiu akan diluncurkan
besok hari. Acaranya dipusatkan di depan Stasiun Kota Baru, mulai pukul 8 pagi.
Seluruh peserta akan melanjutkan acara dengan berkonvoi dari Stasiun Kota Baru
hingga finis di Coban Khetak, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Ide finis
di Coban Kethak berasal dari Heri Cahyono.
Sejumlah klub motor, seperti Yamaha N Mex Club
Indonesia (YNCI), Yamaha Rider Federation Indonesia (YRFI), Bram Bison Rider
Arek Malang, All Varian Motor Club (AVMC), ikut berpartisipasi memeriahkan
acara. Masih ada beberapa lagi komunitas yang ingin berpartisipasi.
Nah, pembaca yang budiman, bila Anda butuh
bantuan Ambulans Wiuwiu, silakan hubungi nomor ini: 08115545471 dan
08156545471. ABDI PURMONO
DI MALANG ini sudah ada puluhan ambulans gratis yang
dikelola dikelola oleh yayasan-yayasan sosial, dan Ambulans Wiuwiu Asli Malang
ini adalah adalah salah satu dari yang ada tersebut.
Mungkin hanya karena kita kurang informasi (atau tidak mau mencari informasi) saja tentang ambulans gratis yang ada... Tapi perlu dipahami bahwa tidak semua ambulans bisa digunakan untuk semua kejadian karena menurut jenis dan fungsi ambulans dibagi dalam beberapa kategori:
1. Ambulans transpor: biasanya
berupa alat transportasi sederhana, yang penting sanggup membawa pasien menuju
tempat yang dituju. Tidak dilengkapi perlengkapan medis lengkap, hanya terdiri
dari tandu/stretcher serta oksigen portable. Bentuk kendaraan serupa dengan
city car karena targetnya adalah
hanya mengantar pasien saja dan kondisi pasien dalam keadaan stabil tanpa alat
bantu medis.
2. Ambulans rescue. Ambulans ini lebih difungsikan
sebagai kendaraan transportasi pasien sejak pasien diketemukan di lokasi kejadian
hingga ke rumah sakit. Tersedia perlengkapan medis setara unit instalasi gawat
darurat di rumah sakit. Juga tersedia alat-alat rescue nonmedis seperti yang dimiliki oleh pemadam kebakaran. Untuk
bentuk kendaraan biasanya tipe high roof
dan besar karena harus membawa banyak sekali peralatan rescue selain peralatan medis.
3. Ambulans emergency transport. Untuk jenis ini,
alat transportasi dilengkapi perlengkapan medis yang memadai untuk mengontrol
kondisi pasien selama perjalanan serta tersedia perlengkapan yang dapat
disetarakan dengan intensive care unit/intensive cardiac care unit di rumah
sakit, sehingga digunakan sebagai alat transpor dari rumah sakit ke rumah sakit
atau alat penghubung dari ambulans lain ke rumah sakit.
4. Ambulans jenazah. Untuk
jenis ini sudah sangat jelas, kendaraan pembawa jenazah, baik dari lokasi
kejadian ke rumah sakit, rumah sakit ke rumah duka, atau ke pemakaman. Untuk
kendaraan jenis ini sangat disarankan tidak membawa pasien hidup. Begitu pula
korban mati harus dibawa dengan ambulans jenis ini dengan pertimbangan
kesehatan.
Nah...
ambulans gratis Wiuwiu Asli Malang termasuk dalam kategori mana?
Kalau
melihat fisik serta kelengkapan yang dimiliki, maka Ambulans Wiuwiu masuk dalam
kategori ambulans transpor yang berfungsi hanya untuk evakuasi penderita (orang
sakit) dari suatu tempat ke tempat lain, khususnya ke rumah sakit untuk mendapatkan
pertolongan medis.
Apakah
jenis ambulans transpor bisa digunakan untuk membawa jenazah?
Tentu jawabannya adalah tidak bisa karena karena spesifikasi ambulans transpor dan ambulans jenazah (mobil jenasah) sangat berbeda. Untuk ambulans transpor tidak ada rel/tempat guna menempatkan peti atau keranda jenasah.
Mudah-mudahan
sedikit uraian ini bisa membantu. ■
CATATAN:
Artikel
yang Anda baca ini aslinya gabungan tiga artikel. Dua artikel saya publikasikan
di kanal atau rubrik Senggang media siber Proklamasi
masing-masing dengan judul:
Nah, judul artikel nomor 2 yang saya pakai untuk artikel
di blog saya ini sehingga isi
artikelnya saya tempatkan di urutan pertama, disusul artikel nomor 1 meski urutan
pemuatannya di Proklamasi tidak
begitu. Yang jelas, di akhir dua tulisan itu saya cantumkan nama asli saya.
Sedangkan artikel ketiga sebenarnya catatan yang dibuat Tri Wahyuni Achyar alias Yoeni Achyar, Bendahara Perkumpulan Komunitas
Peduli Malang (Asli Malang) di fanpage
Facebook Asli Malang (https://www.facebook.com/groups/895894557102982/search/?query=%20ambulance%20wiiuwiiu)
Sengaja
saya kutip buat tambahan informasi yang tidak sepenuhnya bisa saya dapat.
Terima kasih sudah membaca artikel ini. ***
0 Komentar