JATUHNYA pesawat angkut militer C-130 Hercules A-1334 di sekitar Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Minggu pagi, 18 Desember 2016, memperpanjang daftar kecelakaan pesawat milik Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh.
Saya mencatat,
kejatuhan Hercules A-1334 menjadi musibah keenam yang dialami pesawat milik Pangkalan
Udara Abdulrachman Saleh dalam kurun 11 tahun terakhir sejak 2005. Hercules
A-1334 juga menjadi pesawat kedua yang jatuh sepanjang 2016, sekaligus menjadi Hercules
kedua yang rontok sejak 2015.
Anggota Pangkalan
Udara Abdulrachman Saleh yang gugur dalam enam kecelakaan pesawat itu berjumlah
sekitar 34 orang.
Berikut catatan
yang saya susun dari peristiwa terbaru hingga terlama:
1. Ahad, 18 Desember 2016
Pesawat
Hercules yang dibeli dari Angkatan Udara Australia itu diterbangkan dari
kandangnya, Skuadron Udara 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, pada Sabtu,
17 Desember 2016, pukul 04.00 WIB. Dipiloti Mayor (Penerbang) Marlon Ardiles Kawer, dijadwalkan pesawat kembali ke Malang pada Rabu, 21 Desember tahun yang sama.
“Pesawat
sedang menjalani tugas latihan Navex (navigation
exercises alias terbang navigasi jarak jauh) di wilayah udara Papua,” kata
Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI R.M. Djoko
Senoputro, Ahad, 18 Desember 2016.
Djoko
memastikan 12 anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di dalam pesawat
tewas, ditambah Kapten Rino Pratama yang merupakan penumpang dari Satuan Radar 242
Tanjung Warari, Biak, Papua. Total, 13 orang yang tewas. (Baca: Selusin Anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Gugur dalam Kecelakaan Hercules).
2. Rabu, 18 Februari 2016
Pesawat
tempur ringan Super Tucano TT-1308, yang berkandang di Skuadron 21, menghunjam
tanah di permukiman penduduk di Jalan LA Sucipto Gang 12, Kelurahan Blimbing,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Kecelakaan itu
menewaskan Mayor (Penerbang) Ivy Safatillah dan juru mesin udara Sersan Mayor
Syaiful Arif Rakhmawan. Ivy ditemukan meninggal di tengah sawah dengan kursi
pelontar sejauh 8 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat. Sedangkan Syaiful
ditemukan tewas di dalam pesawat.
Super Tucano
TT-1308 yang jatuh merupakan pesawat Super Tucano pertama yang jatuh sejak
dibeli secara bertahap oleh TNI Angkatan Udara dari Empresa Braziliera de
Aeronautica (Embraer), Brazil, sejak 2012. Ada 16 Super Tucano yang dibeli
untuk menggantikan OV-10 Bronco dan seluruh pesawat ditempatkan di Skuadron 21.
3. Selasa, 30 Juni 2015
Pesawat angkut militer C-130 Hercules A-1310 jatuh di kawasan pertokoan Jalan Letjen Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara.
Pesawat
mengalami gangguan mesin setelah take-off
atau tinggal landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, menuju Pangkalan
Udara Tanjungpinang di Provinsi Kepulauan Riau—sejak 2 April 2016 berganti nama jadi Pangkalan Udara Raja Haji
Fisabilillah—untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM)
di wilayah barat Indonesia.
Pesawat
mengangkut 122 orang, terdiri dari 38 anggota TNI dan 83 orang sipil. Seluruh penumpang
dan kru pesawat meninggal. Selain itu, ada delapan warga sipil bukan penumpang
pesawat yang meninggal di tempat kejadian. Anggota TNI yang gugur terdiri dari
12 awak Hercules A-1310, 10 anggota Pasukan Khas TNI AU, 10 anggota TNI AU
lainnya, serta enam anggota TNI Angkatan Darat.
Untuk
mengenang peristiwa tersebut, dibangun monumen peringatan di depan hanggar
Skuadron Udara 32 yang prasasti peresmiannya ditandatangani oleh Komandan
Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI R.M. Djoko Senoputro
pada Rabu, 29 Juni 2016.
4. Kamis, 26 Juni
2008
Berikutnya, kecelakaan ketiga dialami pesawat CASA
C-212-200. Pesawat bernomor register A-2106 ini jatuh di Gunung Salak,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pesawat jatuh saat melakukan misi uji coba kamera baru
dari Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI Angkatan Udara. Sebanyak lima
anggota TNI Angkatan Udara dan 13 penumpang tewas dalam kecelakaan ini.
5. Senin, 23 Juli
2007
Pesawat tempur taktis ringan OV-10 Bronco TT-1014 rontok
di ladang tebu Dusun Bunut, Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Lokasi kejadian berjarak 1,5 kilometer dari ujung
landasan pacu pangkalan. Letnan Dua (Penerbang) Eliseus Quinta Rumiarsa tewas.
Sedangkan Mayor (Penerbang) Danang Setyabudi, sang instruktur, berhasil menyelamatkan
diri dengan kursi lontar.
6. Jumat, 22 Juli
2005
Pesawat tempur taktis ringan OV-10 Bronco TT-1011 jatuh di Gunung Limas, Desa Gadingkembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menewaskan Mayor (Penerbang) Robby Ibnu Robert dan Letnan Dua (Penerbang) Harchus Aditya Wing Wibawa.
Pesawat tempur taktis ringan OV-10 Bronco TT-1011 jatuh di Gunung Limas, Desa Gadingkembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menewaskan Mayor (Penerbang) Robby Ibnu Robert dan Letnan Dua (Penerbang) Harchus Aditya Wing Wibawa.
Peristiwa kecelakaan pada 2005 dan 2007 mengurangi
jumlah OV-10 Bronco menjadi tinggal tujuh unit. Sebelumnya, di era 1990-an,
satu unit Bronco juga jatuh. Akhirnya, Markas Besar TNI Angkatan Udara
menghentikan seluruh pengoperasian OV-10 Bronco. Pesawat yang dipakai
Angkatan Udara sejak 1976 itu dipensiunkan pada Oktober 2010 dan perannya
diganti oleh Super Tucano. ABDI
PURMONO
CATATAN:
Artikel yang lebih pendek ada di Tempo.co dengan judul Hercules Jatuh, Ini 6 Pesawat Lain yang Bernasib Nahas, Minggu, 18 Desember 2016, pukul 17.11 WIB.
0 Komentar