Gugusan Gunung Kawi difoto dari Blok Bendolawang, Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 31 Juli 2013. Foto: ABDI PURMONO |
MALANG — Warga Desa Wonosari, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menolak rencana pembuatan film berjudul Gunung Kawi. Film bergenre horor komedi
ini akan dibuat rumah produksi Digital Film Media, yang beralamat di Jalan
Tebet Timur Dalam II/3, Jakarta Selatan.
Menurut Juru Kunci Pesarean Gunung Kawi Tjandra Jana, selain ditolak warga, keluarga besar pengelola atau juru kunci pesarean Eyang Jugo alias Kiai Zakaria juga ikut menolak syuting film yang disutradarai Nayato Fia Nuala itu karena tidak sesuai dengan fakta dan sejarah keberadaan pesarean Gunung Kawi.
Alasannya, film Gunung Kawi dianggap melecehkan keberadaan pesarean Gunung
Kawi yang digambarkan sebagai tempat pesugihan yang lekat
dengan kegiatan klenik untuk mencari kekayaan dan jodoh. Citra negatif ini
tergambar dalam sinopsis film yang direncanakan berdurasi 90 menit tersebut.
“Warga kami resah karena pesarean kami
dituding sebagai lokasi ritual pesugihan. Padahal, di sini ada
makam aulia (orang suci), wali, dan pelaku syiar Islam,” kata Jana, Senin, 18
Juli 2016.
Jana mengetahui rencana pembuatan dan
sinopsis film Gunung Kawi dari informasi yang diberikan keponakannya pada Kamis
pekan lalu. Sang keponakan sedang berada di sebuah hotel di Malang dan menerima
tamu dari Jakarta. Si tamu kemudian cerita akan menggarap film Gunung
Kawi. Jana dan beberapa kawan lalu mencari lebih lengkap informasi terkait
pembuatan film tersebut, lengkap bersama sinopsisnya. Caranya dengan membuka website Digital Film Media.
Dari website
itu makin jelas gambaran perihal Gunung Kawi versi pembuat film. “Informasi itu
kami teruskan ke kepolisian dan pemerintah desa. Lalu dibuat keputusan pada
Sabtu (16 Juli) kemarin untuk menolak pembuatan film itu,” ujar Jana.
Jana menegaskan, hingga kini warga menolak
rencana kedatangan rombongan kru film untuk mengambil gambar di lokasi pesarean maupun
di keraton Gunung Kawi. Rencananya, rombongan kru film akan tiba di Gunung Kawi
pada 21 Juli nanti.
“Belum ada tanggapan dari produser film. Kami
tetap menolak,” jawab Jana pada Selasa, 19 Juli 2016, saat ditanya mengenai
ada-tidaknya tanggapan dari produser film Gunung
Kawi.
Proses produksi di Kabupaten Malang akan
dikerjakan mulai bulan Juli sampai Agustus mendatang setelah kegiatan syuting
pertama di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi selesai pada Mei lalu.
Ditargetkan seluruh proses produksi rampung pada Agustus sehingga bisa
ditayangkan di layar bioskop pada 2016 atau tahun depan.
Sinopsis film dibuat Erry Solid. Dalam
sinopsis digambarkan gunung setinggi 2.551 meter di atas permukaan laut itu menjadi
tempat praktek pesugihan sekaligus tempat persekutuan manusia dengan makhluk
gaib seperti hantu dan tuyul. Ada penyebutan kerupuk tuyul di dalam sinopsis.
Sudah begitu, sosok Mbah Kawi digambarkan sebagai sosok angker.
Digambarkan pula jika pohon dewandaru yang
ada di lokasi pesarean merupakan
lokasi paling mustajab bagi siapa pun yang ingin melakukan meditasi maupun
bertapa sebagai proses lelaku pesugihan yang diinginkan. Lalu
digambarkan jin Gunung Kawi murka dan meneror orang yang mencuri daun
dewandaru.
Kepala Desa Wonosari Kuswanto mengatakan,
rencana pembuatan film Gunung Kawi
belum dilaporkan kepada pihaknya. Mereka yang terlibat dalam pembuatan film belum
menemui dirinya maupun aparat pemerintah desa lainnya untuk kulonuwun maupun meminta izin. “Seharusnya
mereka tahu Gunung Kawi tempat yang kami sakralkan,” ucap Kuswanto.
Film Gunung Kawi dibintangi aktor senior Roy
Marten (berperan sebagai Drajat), Indra Birowo (Sarwono), Yoes Astawan (Mbah
Kawi), serta beberapa pendatang baru di dunia lebar seperti Roro Fitria (Roro),
Lawra Incha (Bella), Shalimar Malik (Shalimar), Jordi Onsu (Vieuw), Ryan Wijaya
(Rian), Reymon Knuliqh (Jono), Maxime Bouttier (Adit), Yova Gracia (Indah), dan
Laras Syerinta (Rebecca). Seluruh artis berada dalam naungan Headline and Stage
Management.
Pembuatan film diproduseri Shankar R.S,
produser berdarah India yang dikenal sebagai pemilik Indika Entertainment.
Perusahaan pembuat film ini kerap memproduksi film bergenre horor.
Klik:
Penduduk Tolak Rencana Pembuatan Film Horor Gunung Kawi
0 Komentar