Berpose bersama setelah penandatanganan kerja sama antara ASIFA dan Pusdik Arhanud pada Rabu, 20 Mei 2015. Foto: ABDI PURMONO |
SETELAH dibuka pada 31 Agustus 2013, kini Aji Santoso International Football Academy atau ASIFA membuka pendaftaran siswa baru angkatan pertama.
Direktur sekaligus salah seorang pendiri ASIFA Nuzul Kifli alias Zulkifli mengatakan, pendaftaran siswa baru dibuka pada 15 November hingga 20 Desember 2013. Sudah sangat banyak orangtua yang menanyakan proses pendaftaran. Banyak pendaftar berasal dari luar wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu), seperti dari Palembang, Sumatera Selatan, Bandar Lampung, Pulau Kalimantan, dan Serui, ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
“Kami belum hitung
berapa jumlah calon siswa yang mendaftar. Tapi yang jelas pendaftarnya sudah
banyak. Dari Lampung saja ada 15 pendaftar,” kata Zulkifli kepada saya pada Selasa,
19 November 2013.
ASIFA tidak membatasi
jumlah pendaftar. Mereka akan diseleksi secara ketat dan terbuka di Lapangan
Mojolangu, Kompleks Griyashanta Blok J, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang. Seleksi tahap pertama diadakan pada Januari 2014. Seleksi tahap kedua direncanakan digelar pada Maret atau April tahun yang sama. Jumlah murid yang diterima disesuaikan dengan kapasitas
asrama. Asrama bisa menampung hingga 300 siswa.
Pendaftar harus berusia
12-16 tahun. Mereka akan mengenyam kurikulum sepak bola selama empat sampai
delapan tahun. Bagi siswa dari luar Malang Raya dan masih bersekolah tetap
harus tinggal di asrama dan mengikuti home schooling di ASIFA.
Zulkifli menukas, ASIFA
juga menerima murid berusia di atas 16 tahun lewat jalur seleksi. Namun mereka
tidak harus tinggal di asrama. Mereka akan langsung di-branding sebagai
pesepak bola ASIFA yang nantinya akan “dijual” ke klub-klub amatir dan
profesional di Indonesia dan luar negeri. Biaya pendidikan di ASIFA antara Rp
555 ribu sampai Rp 1 juta per bulan. Biaya bisa dicicil dan ASIFA pun
menyediakan beasiswa bagi murid-murid dari keluarga miskin tapi sang muring
sangat jago menggocek bola.
“Beasiswa yang kami berikan proporsional. Kami perkirakan ada 5 sampai 10 persen yang dapat beasiswa. Bakal ada standarisasi khusus soal beasiswa sehingga anak yang jago bola dari keluarga miskin tetap kami tampung. Gambarannya ke depan, bukan selamanya anak didik enggak bayar. Saat mereka dapat klub profesional, biaya sekolah sudah terbayar,” ujar dia.
Semua murid ASIFA ditangani 15 pelatih bersertifikat seperti Danur Dara (bekas pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur), Rudi Hariantoko (bekas pelatih Persema Malang), Sugeng Widodo (bekas pemain Persema), Samsul Riadi (pelatih kepala Persikoba Batu), Yanuar Hermansyah (bekas pelatih Akademi Arema dan Persiwa Wamena), Amin Zakaria (bekas asisten pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur), dan Redi Supriyanto (asisten pelatih PS MP Mojokerto). Tentu saja Aji Santoso pun terlibat.
“Beasiswa yang kami berikan proporsional. Kami perkirakan ada 5 sampai 10 persen yang dapat beasiswa. Bakal ada standarisasi khusus soal beasiswa sehingga anak yang jago bola dari keluarga miskin tetap kami tampung. Gambarannya ke depan, bukan selamanya anak didik enggak bayar. Saat mereka dapat klub profesional, biaya sekolah sudah terbayar,” ujar dia.
Semua murid ASIFA ditangani 15 pelatih bersertifikat seperti Danur Dara (bekas pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur), Rudi Hariantoko (bekas pelatih Persema Malang), Sugeng Widodo (bekas pemain Persema), Samsul Riadi (pelatih kepala Persikoba Batu), Yanuar Hermansyah (bekas pelatih Akademi Arema dan Persiwa Wamena), Amin Zakaria (bekas asisten pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur), dan Redi Supriyanto (asisten pelatih PS MP Mojokerto). Tentu saja Aji Santoso pun terlibat.
Aji Santoso bercerita,
ASIFA merupakan pelabuhan ilmu-ilmu persepakbolaan yang ia terima sejak
berkarir sebagai pemain klub lokal Kabupaten Malang, Argo Manunggal Saunggaling
(1985-1986), sampai menjadi pelatih klub profesional dan asisten pelatih Tim
Nasional U-23. Ia ingin berbagi ilmu dan tenaga untuk kemajuan dan prestasi
sepak bola nasional lewat ASIFA, akademi yang membina pemain usia muda.
“Dari ilmu dan
pengalaman selama ini, saya sudah berusaha menerjemahkannya dalam
program-program di ASIFA dan kami harap lahir pesepak bola berkualitas, dengan
mental dan moralitas tinggi,” kata Aji.
Bukan hanya program
latihan teknik, taktik, dan strategi yang diajarkan di ASIFA, melainkan juga
pelajaran meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan sikap-mental pemain. Aji dan
Zulkifli menargetkan semua lulusan ASIFA diterima oleh klub domestik dan bisa
menembus klub internasional. Ambisi menembus jagat sepak bola internasional
dimulai dengan memberlakukan pelajaran bahasa Inggris bagi seluruh siswa.
Aji dan Zulkifli
bersepakat ASIFA dioperasikan secara mandiri tanpa harus terikat dalam kerja
sama dengan klub profesional, apalagi dengan pihak-pihak yang bersyahwat politik
ala partai politik. Jajaran pengurus ASIFA dipastikan dari kalangan profesional
dan bekas atlet sepak bola. ABDI PURMONO
6 Komentar
blh kah saya daftar di ssb ini
Balasblh kah saya daftar di ssb ini
Balas@Asril R: waduh, mohon maaf banget saya kelewatan membaca pesan adik Asril sehingga balasan saya pun sangat terlambat. Tapi jawaban saya: pastinya adik Asril boleh mendaftar di ASIFA, tapi apa saja ketentuan dan persyaratannya, ya ASIFA yang punya kewenangan.
BalasTerima kasih ya sudah mampir di blog saya.
Assalamualaikum.. mas bolehkah saya minta kontak untuk pusat pendaftaran nya .. saya mau ikut sekolah sepakbola
Balas@DzulFahmii Auliiaaziz, terima kasih untuk komentarmu.
BalasKamu bisa hubungi ASIFA di sini: School & Academic Program :
081216821571 (Sulistyo A.)
Event & Football Schedule :
081333389269 (Sylvia)
School Fees & Payment :
0817389944 (Erna)
Facilites & Services :
085234691912 (Okie)
Students Information :
082257783013 (Toha)
info@asifa.co.id
asifaindonesia@gmail.com
Informasi lebih banyak tentang ASIFA bisa kamu klik www.asifa.co.id
17 tahun masih bisa gak
Balas